Friday, 30 July 2021

DIAGRAM KONTEKS (smk muhammadiyah 04 Sukorejo)

 DIAGRAM KONTEKS



Pengertian Diagram Konteks

    Sederhananya, diagram konteks merupakan platform untuk menjelaskan proses yang terdiri dari sebuah metode yang dapat menjelaskan lingkup dari sebuah sistem. Jika Anda pernah mendengar tentang data flow diagram, dua hal ini masih berhubungan satu sama lain.

    Singkatnya, diagram konteks adalah salah satu level yang ada di data flow, ini biasanya digunakan untuk menetapkan konteks serta batasan-batasan sistem pada sebuah pemodelan. Salah satu tugasnya yaitu untuk melakukan penyimpanan data eksternal lain.

    Kebanyakan orang lebih banyak mengenal Diagram Konteks dengan level 0 yang menjadi dasar atau landasan dari sistem DFD (Data Flow Instagram). Salah satu alasannya yaitu masih membutuhkan level 1 dan 2 untuk menjadi sebuah kesatuan yang sempurna.

    Untuk membuat suatu sistem di komputer memang bukan hal yang mudah, banyak hal yang harus diperhatikan dengan teliti. Dengan kata lain, untuk membuat jaringan secara sempurna maka Anda harus memastikan setiap proses berjalan dengan lancar. Salah satunya dengan beberapa konsep berikut:

  • Proses (lingkaran).
  • Entitas eksternal (persegi panjang).
  • Data menyimpan (dua garis horizontal paralel atau bisa juga elips).
  • Arus data (garis melengkung atau lurus dengan panah yang menunjukkan arah aliran).

Manfaat Diagram Konteks untuk Sebuah Sistem

    Setiap jaringan sistem dari komputer mempunyai manfaatnya masing-masing. Jadi tidak ada yang percuma saat Anda berusaha membangun sebuah konsep untuk diwujudkan di dunia maya. Begitupun dengan konteks diagram, berikut hal yang bisa Anda dapatkan:

1. Bisa Diperluas

    Saat Anda sudah membuat sebuah dasar dari sebuah sistem dengan menggunakan Diagram konteks, maka kedepannya bisa dikembangkan kembali dengan data flow diagram agar lingkupnya menjadi lebih detail lagi.

    Kerja sama antara diagram konteks dan DFD merupakan perpaduan yang tepat bagi sebuah sistem manajemen keuangan atau departemen lainnya. Salah satu alasannya yaitu, Anda juga mengetahui pihak mana saja yang ikut menggunakan jaringan.

2. Transparansi

    Sebuah sistem  yang transparan baik bagi para penggunanya. Anda bisa mengetahui siapa saja yang menggunakannya serta apa saja informasi yang bisa diakses, begitupun yang bisa didapatkan pada diagram konteks.

    Dengan kata lain, diagram konteks membuat Anda bisa melihat ruang lingkup sekaligus batas-batas suatu sistem termasuk jaringan atau sistem lain yang berinteraksi dengannya.

3. Menguntungkan Banyak Pihak

    Anda bisa menerima informasi dari pihak internal maupun eksternal dengan akses tidak terbatas. Alhasil, akan lebih mempermudah mencapai tujuan atau menyelesaikan permasalahan.

    Semua pihak yang ada dalam sistem tersebut akan merasakan keuntungannya dari pemangku kepentingan tertinggi, analisis data dan bisnis, sampai ke pengembang dan sistem-sistem lain yang terkait didalamnya.

4. Mudah Digambarkan

    Jika masih berupa dasarannya saja atau belum dikembanga menjadi data flow diagram, maka mudah saja bagi developer untuk menggambarkan dan mengubah sistem yang ada di dalamnya. Alasannya yaitu karena notasi terhubung masih terbatas.

    Jika memiliki kemampuan tertentu, maka Anda pun boleh mengembangkannya menjadi lebih detail atau cukup puas hanya dengan ini saja.

5. Mudah Dipahami oleh Siapapun

    Sebuah diagram konteks tidak memerlukan pengetahuan teknis agar mudah dijelaskan atau dipahami oleh orang banyak. Karena sistemnya yang masih sederhana dan berisi informasi umum, maka tidak ada batasan kepentingan untuk bisa masuk ke dalamnya.

No comments:

Post a Comment